Konsep Pengembangan Wisata dan Aksesibilitas Kabupaten Bantaeng

  • Rindami Patikaisaya Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
  • Ihsan Ihsan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
  • Isfa Sastrawati Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Keywords: Konsep, Pengembangan, Wisata, Aksesibiltas, Kabupaten Bantaeng

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian nasional maupun daerah. Kabupaten Bantaeng adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki potensi sumber daya sebagai Objek Daya Tarik Wisata (ODTW), baik alam maupun budaya. Namun demikian, ODTW yang ada belum memenuhi syarat-syarat sebagai objek wisata karena ketersediaan amenitas (fasilitas) dan aksesibilitas masih belum memadai. Sebagai salah satu aspek yang dibutuhkan dalam wisata, aksesibilitas sangatlah penting untuk dibangun selaras dengan pengembangan objek wisata. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ODTW yang potensial, mengetahui ketersediaan aksesibilitas penunjang wisata, dan menyusun konsep pengembangan wisata dan aksesibilitas terhadap konektivitas antar objek wisata. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, spasial, dan photo mapping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata yang dapat dikembangkan berjumlah 25 objek wisata.  Aksesibilitas penunjang wisata Cluster Barat diakses cenderung menggunakan kendaraan pribadi, jarak terjauh adalah 24 km dengan waktu tempuh 56 menit. Cluster Tengah diakses menggunakan transportasi umum dan pribadi, jarak terjauh adalah 13 km dengan waktu tempuh 30 menit. Cluster Timur cenderung diakses menggunkan kendaraan pribadi, jarak terjauh adalah 30 km dengan waktu tempuh 50 menit. Konsep pengembangan wisata terbagi menjadi tiga tema, yaitu Cluster Barat bertema agrowisata, Cluster Tengah bertema Cultural Tourism, dan Cluster Timur bertema Nature Tourism. Rute wisata terbagi menjadi 25 rute yang saling terintegrasi agar wisatawan dapat mengakses keseluruhan objek wisata.

Published
2022-02-07
Section
Articles