Penanganan Banjir pada Danau Tempe dengan Kolam Regulasi pada Inflow
Abstract
Danau Tempe adalah salah satu danau terluas di Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi pendangkalan serta topografi wilayah disektiarnya yang merupakan dataran rendah menjadikan kawasan sekitar Danau Tempe rawan terhadap ancaman bencana banjir. Oleh karena itu dibutuhkan alternative penanganan banjir yang salah satunya adalah dengan pemanfaatan kolam regulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran daerah rawan banjir serta efektifitas penangan banjir dengan kolam regulasi di sekitar Danau Tempe. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan analisa hidrologi menggunakan data curah hujan pada Daerah Aliran Sungai (DAS)Bila Walanae, perhitungan debit banjir rancangan menggunakan model Hidrograf Satuan Sistetik (HSS) Nakayasu serta simulasi profil aliran banjir menggunakan model numerik 2D Hec Ras. Luas daerah rawan banjir berdasarkan hasil simulasi debit banjir 20 tahun pada tiga sungai yang masuk ke danau tempe (Sungai Bila, Sungai Paddangeng, Sungai Walanae) dengan outlet Sungai Cenranae adalah 121,44 km2. Penanganan banjir di sekitar danau tempe dilakukan dengan pemanfaatan kolam regulasi yang ditempatkan pada hulu tiga sungai yang masuk ke danau tempe dengan dimensi yang sama. Hasil simulasi menggunakan model numerik 2D Hec-Ras menunjukkan bahwa penggunaan kolam regulasi mampu mengurangi luasan area genangan sebesar 21,74 km2, kedalaman maksimum sebesar 0,1 meter, tinggi muka air maksimum sebesar 0,15 meter, volume sebesar 16.424,11 m3, serta durasi genangan sebesar 0,27 jam.