Penilaian Kawasan Industri Kariangau Menggunakan Indeks Keberlanjutan Kawasan Industri Tepi Air (IKKITA
Abstract
Kawasan Industri Kariangau yang terletak dikota Balikpapan merupakan kawasan industri terintegrasi, dimana kawasan ini bersinggungan dengan teluk, aliran sungai Wain, hutan lindung, serta pemukiman masyarakat. Perkembangan kawasan industri perkotaan mengakibatkan berbagai dampak terhadap lingkungan salah satunya alih fungsi lahan, kemudian pergerakan ekonomi dan perkembangan sosial kemasyarakatan. Penelitian yang dilakukan pada kawasan industri Kariangau khususnya ditepi air bertujuan untuk mengetahui status keberlanjutan kawasan, dengan menggunakan metode analisis spasial yang divalidasi dengan data observasi dilapangan dan rujukan, kemudian dinilai berdasarkan Indeks Keberlanjutan Kawasan Industri Tepi Air (IKKITA), melalui 9 variabel indikator dari pilar utama keberlanjutan, yaitu aspek sosial, ekonomi dan lingkungan yang sudah dirumuskan pada penelitian sebelumnya. Hasil dari penilaian keberlanjutan kawasan industri Kariangau ditepi air dapat dikategorikan dengan status berkelanjutan, namun telah ditemukan salah satu indikator dari aspek sosial yaitu Indikator Ketersediaan Sumber Air PDAM memiliki skor dibawah 0,75 yang berarti tidak berkelanjutan, sehingga status berkelanjutan kawasan menjadi tidak mutlak.
Abstract
Kariangau Industrial Estate, located in the city of Balikpapan, is an integrated industrial area, where this area intersects with the bay, the Wain river, protected forests and community settlements. The development of urban industrial areas has resulted in various impacts on the environment, such land use displacement, economic movement and social development society. This research was helded in the Kariangau industrial area, especially on the waterfront, to determine the status of the area's sustainability, using a validated spatial analysis method with field observation and reference data, then the assessment based on The Sustainability Index of Waterfront Industrial Estate (IKKITA), there are 9 indicator variables from the main pillars sustainability, the social, economic and environmental aspects, those are have been formulated in previous researche. The results of the sustainability assessment of the Kariangau industrial area is can be categorized as sustainable, but it is founded that one indicator from the social aspect, the Indicator PDAM Water resource Availability is has a score below 0.75 which means it is not sustainable, so that the sustainable status of the area is not absolute