Penentuan Laba Pemindahan Material Tanah Penutup untuk Kesetimbangan Biaya Pemindahan Material Lumpur dengan Metode Break Even Point
Studi Kasus: Pit 5B21, Tambang Batubara PT. Cipta Kridatama Site Trisensa Mineral Utama, Provinsi Kalimantan Timur
Abstract
Cipta Kridatama merupakan anak perusahaan dari PT. ABM Investama Tbk yang bergerak sebagai perusahaan kontraktor pertambangan pada area IUPOP (Izin Usaha Penambangan Operasi Produksi) milik PT. Trisensa Mineral Utama. PT. Cipta Kridatama melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah penutup pada luas wilayah ± 3.414 ha. Proses kegiatan pengupasan tanah penutup sering sekali terjadi ketidaksesuaian hasil produksi aktual di lapangan dengan target yang direncanakan. Salah satu kendala yaitu material lumpur yang menutupi seam target dari Pit 5B21. Produksi perusahaan pada bulan Desember yang direncanakan yaitu sebesar 895.000 BCM. Masalah pemindahan material lumpur menyebabkan produksi aktual tanah penutup pada bulan Desember hanya sebesar 845.262 BCM dan tidak sesuai yang direncanakan oleh perusahaan. Fleet pemindahan material lumpur (mud) pada Pit 5B21 terdiri dari 1 (satu) unit excavator tipe 349DL, 8 (delapan) unit Off Highway Truck tipe 773, 1 (satu) unit bulldozer tipe D9R, dan 1 (satu) unit grader tipe 14M. Tujuan penelitian ini adalah menghitung biaya pemindahan lumpur dan volume tanah penutup yang harus dikupas agar memeroleh laba untuk menutupi biaya pemindahan lumpur tersebut. Analisis titik impas adalah solusi alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui laba yang diperoleh dari pemindahan material tanah penutup yang dapat menutupi biaya pemindahan material lumpur. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data biaya bahan bakar, biaya opeasi dan biaya kepemilikan bulan Desember 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa volume tanah penutup yang dapat menghasilkan pendapatan untuk kesetimbangan biaya pemindahan lumpur sebesar US$ 47,109 adalah 238.130 BCM.