Uji Kinerja Turbin Arus Laut Twin Hull (Lambung Ganda) – 10 kW di Jembatan Suramadu
Abstract
Melalui Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) - Ristekdikti tahun 2016 telah di lakukan uji fungsi Turbin Arus Laut Twin Turbine -10 Kilowatt selama 1 (satu) bulan sejak 28 Nopember sampai dengan 30 Desember 2016. Turbin yang di gunakan adalah turbin yang pernah di uji pada tahun 2015 dilokasi yang sama yaitu di bawah Jembatan Suramadu – Pile 56. Secara mekanik terjadi perbaikan pada rasio sistem transmisi bevel gear dimana pada awalnya rasio di buat 1 : 22,5. Pada uji coba yang sekarang, rasio bevel di turunkan menjadi 1 : 12,0. Perubahan di lakukan karena putaran generator melebihi putaran maksimum yang di ijinkan akibat rasio putaran yang terlalu besar (sehingga terjadi istilah nge-drip pada inverter). Ukuran turbin sebetulnya di desain untuk operasional pada lingkungan dengan kecepatan arus laut sekitar 2 m/detik, tetapi pada lokasi di Jembatan Suramadu kecepatan arus laut maksimal (sesuai data pengukuran ADCP tim Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2015) adalah sebesar 1,26 m/detik sehingga hasil putaran turbin tidak terlalu optimal. Meskipun demikian, berdasarkan data pengukuran, energi yang di hasilkan cukup untuk dimanfaatkan sebagai sumber penerangan di sekitar Jembatan. Selama periode uji coba, cutt-in speed terjadi pada kecepatan arus 0,6 m/detik dan menghasilkan daya minimal pada masing-masing generator sebesar 480 Watt dan kecepatan arus maksimal terjadi pada 1,10 m/detik, menghasilkan daya maksimal 2,230 watt. Beban lampu di distribusikan bukan hanya di dalam turbin tetapi juga di tempelkan pada tiang Pile-56 sebagai uji coba untuk penerangan di sepanjang jalan raya pada Pile-56 Jembatan Suramadu.