Analisis Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi dan Digging Time Material Blasting
Abstract
Pada tambang terbuka dengan menggunakan metode open pit mining, pengupasan lapisan overburden dilakukan dengan peledakan karena material batuan sudah tidak dapat digali dengan excavator lagi. Peledakan dilakukan dengan geometri yang berbeda-beda agar menghasilkan ukuran fragmentasi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Ada tiga geometri peledakan yang dicoba di lapangan, yaitu peledakan dengan burden 7 m dan spasi 8 m, burden 7,5 m dan spasi 8,5 m dan burden 8 m dan spasi 9 m. Analisis fragamentasi peledakan dilakukan dengan menggunakan metode Kuz-Ram dan Software Split Dekstop 2.0. Analisis fragmentasi dengan metode Kuz-Ram menghasilkan ukuran rata-rata berturut-turut 39,31 cm, 42,37 cm dan 46,70 cm, sedangkan hasil analisis dengan Software Split Dekstop 2.0 memperlihatkan ukuran berturut-turut 43,7 cm, 44 cm dan 61,1 cm. Perhitungan distribusi fragmentasi batuan dengan ukuran boulder (>80 cm) berdasarkan tiga geometri yang digunakan di lapangan berturut-turut sebesar 27,93 %, 29,73 % dan 37,71 %. Digging time Excavator Komatsu PC 2000 terhadap material hasil peledakan berturut-turut selama 11,26 detik, 11,52 detik dan 13,6 detik. Digging time ini masih jauh di atas waktu digging time standar yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu 7 detik. Berdasarkan perhitungan fragmentasi dan digging time yang tidak memenuhi standar perusahaan,maka diajukan geometri usulan baru yang dirancang berdasarkan metode RL.Ash. Geometri peledakan yang diusulkan adalah burden 6,5 m, spasi 7,5 m, kedalaman lubang ledak 9 m, panjang isian bahan peledakan 4,5 m, stemming 3 m dan subdrilling 1 m. Perhitungan distribusi fragmentasi peledakan berdasarkan geometri usulan memperlihatkan nilai boulder 15,27 %.