Pengaruh Penambahan Serat Masker Medis pada Campuran Beton terhadap Kuat Tekan Beton
Abstract
Indonesia menjadi penghasil limbah masker medis tertinggi di dunia yaitu 1,8 milliar limbah masker medis per hari. Masker medis 90% terbuat dari bahan utama plastik polypropylene, salah satu jenis mikroplastik dengan sifatnya sulit terurai. Bahan utama inilah yang membuat limbah masker sering ditemukan dalam keadaan utuh sehingga menjadi polusi bagi lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Usia Pengujian Beton 7,14,28 hari. Persentase bahan tambah serat masker medis sebesar 0%,5%,10% dan 15% dari berat semen. Perawatan Beton Dry Curing. Benda uji Silinder ukuran ø 10 x 20 cm. Pengujian kuat tekan beton dilakukan menggunakan mesin Universal Testing Machine (UTM). Hasil pengujian semua sampel dengan variasi persentase serat masker medis sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% menunjukkan bahwa penambahan serat masker medis yang mengandung serat polypropylene mengalami penurunan dari beton normal. Hasil pengujian kuat tekan beton normal di umur ke 28 hari yaitu 11,29 mpa, serat masker medis dengan variasi 5% yaitu 2,38 mpa, variasi 10% yaitu 3,08 mpa, variasi 15% yaitu 2,31 mpa.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.