Estetika Fasad Pada Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Grand Mall Maros)
Abstract
Perkembangan zaman yang semakin maju saat ini memberi banyak pengaruh kepada manusia. Pusat perbelanjaan adalah sekelompok kesatuan bangunan komersial yang dibangun dan didirikan pada lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur menjadi sebuah kesatuan operasi (operating unit), berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Fasad masih menjadi elemen penting dalam arsitektur untuk mengetahui fungsi dan makna sebuah bangunan. Fasad menunjukkan kondisi budaya pada saat bangunan tersebut dibangun, menampilkan kriteria susunan dan penataan, serta dapat memberikan kemungkinan adanya kreativitas dalam sebuah ornamentasi dan dekorasi. Grand Mall Maros menggunakan gaya bangunan yang berbeda dengan gaya bangunan yang terdapat di kabupaten Maros pada umumnya. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik dengan jenis penelitian kualitatif. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah jenis deskriptif-eksplanatif melalui analisis konten non-tekstual berupa data visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya arsitektur klasik yang diadopsi oleh Grand Mall Maros lebih dominan ke Arsitektur Barok. Grand Mall Maros menerapkan elemen estetika. Terdapat garis horizontal dan vertikal, penerapan bentuk-bentuk yang beragam yanitu persegi, segitiga, kubah, dan kurva. Bertekstur halus, penerapan balustrade pada fasad sehingga mencipatakan elemen ruang. Penerapan warna-warna netral dan light value. Serta memiliki bidang dasar, bidang dinding, dan bidang atas. Grand Mall Maros sangat menonjolkan prinsip kesatuan dimana tidak adanya keanekaragaman yang menimbulkan kekacauan komposisi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.