https://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jpe/issue/feedJurnal Penelitian Enjiniring2025-05-08T09:23:22+00:00Faisal Mahmuddinf.mahmuddin@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Penelitian Enjiniring (JPE) merupakan media publikasi ilmiah untuk hasil-hasil inovasi terkini dalam bidang kajian dan rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi keteknikan. Mulai tahun 2016, JPE-UNHAS terbit secara periodik sebanyak 2 kali dalam setahun, yakni edisi Mei dan edisi November. JPE diterbitkan oleh Divisi Publikasi, Center of Technology (CoT), Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.</p>https://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jpe/article/view/1762Analisis Pengaruh Variabel Permesinan Terhadap Kekasaran Permukaan dan Amplitudo Getaran pada Pembubutan Baja AISI 1045 Menggunakan Metode Taguchi2025-05-08T09:07:49+00:00Angga Asteriasti Ajianggaasteriastiaji@gmail.comFachrizal Cesar Putraxxxxx@gmail.comMardis Darwisxxxxx@gmail.comRaja Agung Hasudungan Simanjuntakxxxx@unhas.ac.id<p>Perkembangan Industri manufaktur yang berkembang sangat pesat sehingga hasil Produk dari industri manufaktur harus memiliki kualitas yang tinggi, terutama produk hasil permesinan seperti produk pembubutan. Baja AISI 1045 adalah salah satu jenis baja karbon rendah dengan kandungan karbon sebesar 0,43 hingga 0,50%. Itu sering digunakan di pasar karena banyak keunggulannya dan harganya yang murah. Getaran yang terjadi selama proses pembubutan dapat menyebabkan efek yang tidak dikehendaki, seperti kebisingan, pengukuran yang salah, dan hasil pembubutan yang tidak optimal. Penilitian ini menyelediki pengaruh dari parameter pembubutan yaitu feed dan putaran spindel terhadap kekasaran pemukaan dan amplitudo getaran pembubutan baja AISI 1045 dengan menggunkan pahat karbida. Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan menggunakan Microscope OLS4100 dan amplitudo getaran diukur menggunakan vibxpert II. Analisis yang dilakukan dari hasil pengukuran menggunakan perangkat lunak Minitab Statistical Software 22. Dari hasil analisis yang dilakukan, faktor feed merupakan faktor yang paling signifikan terhadap hasil kekasaran permukaan maupun amplitudo getaran. Parameter permesinan yang paling optimal terhadap kekasaran permukaan yaitu adalah feed 0.1 mm/put (lvl 1), kecepatan spindle 400 rpm (lvl4) dengan nilai kekasaran permukaan 4.757 µm. Parameter permesinan yang paling optimal terhadap Amplitudo getaran yaitu feed 0.1 mm/put (lvl 1) dan kecepatan spindle 100 rpm (lvl 1) dengan nilai amplitudo getaran adalah 0.11 m/s.</p>2025-05-05T13:12:10+00:00##submission.copyrightStatement##https://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jpe/article/view/1722Strategi Optimalisasi Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari, Kecamatan Muara Bulian, Provinsi Jambi2025-05-08T09:10:18+00:00Anjellie Dasviana Putridasvianaanjellie@gmail.com<p>Limbah medis padat merupakan bahan padat yang harus dibuang dan bersumber pada berbagai kegiatan yang meliputi perlindungan kesehatan, diagnosis medis, pengobatan, penelitian ilmiah, dan lain-lain, serta dianggap memiliki potensi bahaya bagi manusia sehingga diperlukan perlakuan khusus dalam pengelolaannya. TPS di Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari (MMB) dikosongkan dalam waktu 14 hari dimana terdapat ketidaksesuaian dengan aturan Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 . Sumber data dari penelitian ini akan ditinjau dari wawancara, observasi, serta melakukan analisis data menggunakan analisis SWOT dimana fungsinya adalah untuk menemukan rekomendasi yang tepat untuk pengelolaan limbah medis padat di Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari. Analisis SWOT digunakan karena dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi sehingga mampu disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari telah melakukan pemilahan limbah dari sumber penghasil limbahnya yang kemudian diangkut menggunakan troli khusus yang dibawa oleh cleaning service dan langsung dibawa ke TPS. Kemudian limbah disimpan di TPS dengan jangka waktu 14 hari menjelang dilakukan penjemputan oleh pihak kedua yang selanjutnya akan membawa limbah kepada pihak ketiga untuk dilakukan pengolahan dan pemusnahan. Berdasarkan hasil observasi, didapatkan hasil bahwa pengelolaan limbah medis padat di Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari belum sesuai dengan Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang harus digunakan adalah strategi agresif karena hasil dari analisis swot berada di kuadran I</p>2025-05-05T13:49:17+00:00##submission.copyrightStatement##https://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jpe/article/view/1771Analisis Perbedaan Kadar Bijih Nikel Laterit Antara Hasil Sampling Test Pit dan Re-check di Front Everest PT. Antam TBK. UBPN Kolaka2025-05-08T09:13:28+00:00Bhani Ritra Wicaksonobhaniritra05@gmail.comSiti Aminahxxxxx@gmail.comFachruzzaki Fachruzzakixxxxx@gmail.com<p>Perbedaan kadar bijih nikel laterit antara sampel <em>test pit </em>dan<em> re-check</em> menimbulkan masalah operasional di PT. Antam Tbk. UBPN Kolaka, seperti adanya material non-produksi di <em>stockyard</em> serta tercampurnya tempat penyimpanan material berkadar tinggi (>1,8%) dengan material berkadar rendah (1,5%-1,79%). Hal ini mengharuskan pemindahan material, mengganggu operasi, dan meningkatkan biaya perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata kadar bijih antara <em>test pit </em>dan<em> re-check</em>, menganalisis hubungan antar unsur, pengaruh kadar Ni terhadap unsur lainnya, serta memberikan rekomendasi metode <em>sampling</em>. Penelitian menggunakan analisis korelasi Pearson dan regresi linier berganda. Hasilnya menunjukkan peningkatan kadar Ni sebesar 0,070%, SiO₂ 1,711%, CaO 0,014%, MgO 1,342%, Cr₂O₃ 0,019%, dan Al₂O₃ 0,215%. Sebaliknya, Co dan Fe masing-masing menurun sebesar 0,002% dan 0,587%. Korelasi antar unsur bervariasi, dengan hubungan lemah pada CaO (r = 0,299) dan SiO₂ (r = 0,320); sedang pada Ni (r = 0,525), Co (r = 0,543), MgO (r = 0,568), Cr₂O₃ (r = 0,541), dan Al₂O₃ (r = 0,406); serta kuat pada Fe (r = 0,675). Analisis regresi menunjukkan pengaruh Ni terhadap unsur lain berkisar antara 7,9% hingga 24,9%. Metode <em>bucket sampling</em> direkomendasikan untuk meningkatkan representativitas sampel, dengan pengambilan sampel setiap 3 <em>bucket excavator</em>. Metode ini diharapkan dapat mengurangi variasi kadar, menghilangkan kebutuhan <em>re-check</em>, dan mendukung proses <em>blending </em>langsung dari<em> stockyard.</em></p> <p><em>Kata Kunci: Bijih Nikel Laterit, Sampel Test Pit, Sampel Re-check, Kadar</em></p>2025-05-06T13:48:10+00:00##submission.copyrightStatement##https://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jpe/article/view/1778Analisis Kinerja Operasional Mesin Utama Kapal Menggunakan Penerapan Overall Equipment Effectiveness2025-05-08T09:17:03+00:00Surya Hariyantosuryahariyanto@unhas.ac.idAl Fillah Ilhamxxxxx@gmail.comM. Rusydi Alwixxxxx@gmail.comSyerly Klaraxxxxx@gmail.com<p>Pada setiap kapal terutama kapal ferry menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya. Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses pembakaran yang terjadi didalam mesin itu sendiri <em>(internal combustion engine)</em>. Mesin utama kapal tersebut akan mengalami penurunan kinerja berjalan usia dan lama beroperasi. Ada banyak hal yang menyebabkan kegagalan mesin utama salah satunya yaitu kurangnya perawatan dan penggunaan komponen penunjang yang salah seperti penggunaan bahan bakar atau <em>coolant</em> yang tidak direkomendasikan untuk mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa mesin yang dipakai selama operasional dengan menggunakan metode <em>Overall Equipment Effectiveness</em> (OEE) serta menganalisa penyebab kegagalan mesin utama kapal dengan menggunakan <em>Root Cause Analysis</em> (RCA), dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan efektivitas mesin utama kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai OEE selama 3 tahun terakhir yaitu 70,76%, keterkaitan antara <em>Six Big Losses </em>dan OEE, di mana semakin tinggi nilai OEE, semakin rendah nilai <em>Six Big Losses</em>, dan sebaliknya. Pada mesin utama KMP. Balibo <em>performance ratio </em>yang belum sesuai dengan standar. Hal ini terkait dengan tingginya tingkat losses, khususnya <em>Breakdown Losses </em>serta memiliki dampak besar pada availibilty ratio.</p>2025-05-08T04:15:58+00:00##submission.copyrightStatement##https://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jpe/article/view/1783Optimasi Keel Cooler pada Sistem Pendingin Mesin Induk Kapal2025-05-08T09:23:22+00:00Muhammad Iqbal Nikmatullahlakibbal@unhas.ac.idSri Ahyunisriahyuni0105@gmail.comSherly Klaraxxxxx@gmail.comFaisal Mahmuddinxxxx@unhas.ac.idA. Erwin Ekaxxxxx@gmail.com<p>OT ship Skylie is a type of tanker that uses a keel cooler as its engine cooling system. The keel cooler is a new type of heat exchanger that is applied in the shipping world because it is installed externally on the ship's hull below the surface of the water. This study aims to determine the optimum length dimensions of the keel cooler system. Methods of analysis and simulation using Ansys software. Based on the calculation results on several variations of the keel cooler length dimensions, the greatest heat transfer value is 6.655 x 105 W in the length variation II with an inlet pipe size of 53.85 meters, an outlet pipe of 47 meters, and a pipe length of 44 meters with the greatest effectiveness value of 80.138%. Meanwhile, the lowest heat transfer was 4,503 x 105 W in the length variation III with an inlet pipe size of 37.85 meters, 31 meters outlet pipe and 28 meters long pipe with the lowest effectiveness value of 79.910%. Therefore it can be concluded that the longer the dimensions of the keel cooler, the greater the heat transfer value and effectiveness and the size variations studied meet the standard values for the effectiveness of using the keel cooler.</p>2025-05-08T08:16:54+00:00##submission.copyrightStatement##